I.
MORFOLOGI AKAR
Akar
tumbuhan merupakan struktur tumbuhan yang terdapat di dalam tanah. Akar adalah
tempat masuknya mineral atau zat-zat hara. Akar merupakan kelanjutan sumbu
tumbuhan. Tumbuhan dikotil dan monokotil ada perbedaan sistem perakaran. Pada akar
tumbuhan monokotil terususun sistem akar serabut.
Panjang
akar dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti porositas tanah, tersedianya air
dan mineral, dan kelembapan tanah. Morfologi akar terdiri dari rambut akar,
batang akar, ujung akar, dan tudung akar. Rambut akar merupakan perluasan
permukaan dari sel-sel epidermis akar yang berguna untuk memperluas daerah
penyerapan. Rambut akar hanyu tumbuh di dekat ujung akar dan pada umumnya
relatif pendek. Ujung akar tersusun dari jaringan meristem yang sel-selnya
berdinding tipis dan aktif membelah diri. Fungsi tudung akar adalah untuk
melindungi ujung akar terhadap kerusakan mekanis.
Air
dan mineral diserap oleh ujung akar dan rambut-rambut akar (secara osmosis)
masuk ke dalam tubuh tumbuhan. Osmosis adalah perpindahan zat dari larutan yang
berkonsentrasi rendah (kurang pekat) ke larutan yang berkonsentrasi tinggi
(lebih pekat) melalui selaput semipermeabel. Selaput semipermeabel adalah
selaput pemisah yang hanya dapat dilalui oleh air dan zat tertentu. Tetapi
selain secara osmosis, penyerapan air dan mineral dapat dilakukan dengan
transpor aktif, yaitu, sistem transpor ion dan molekul melalui membran sel
dengan menggunakan energi.
Akar juga digunakan sebagai alat
pernapasan yang disebut akar napas. Akar napas terdapat pada tumbuhan yang ada
di hutan bakau, yang bertmbuh tegak pada pangkal batangnya. Pada akar
napas ada banyak celah agar udara dapat masuk. Tetapi, selain memiliki akar
napas, ada juga akar gantung. Akar gantung tumbuh dari bagian batang di atas
tanah ke arah tanah. Fungsi akar gantung ketika masih menggantung adalah untuk
menyerap udara.
A. Akar (radix)
Akar adalah bagian pokok yang nomer
tiga di samping batang dan daun bagi tumbuhan yang tubuhnya telah berkembang
menjadi sempurna, akar biasanya memiliki sifat-sifat sebagai berikut :
·
Merupakan bagian tumbuhan yang
biasanya terdapat di dalma tanah dengan arah tumbuhan ke pusat bumi (geotrop)
atau menuju ke air (hidrotrop), meninggalkan udara dan cahaya.
·
Ridak berbuku-buku, jadi juga tidak
beruas dan tidak mendukung daun-daun atau sisik-sisik maupun bagian-bagian
lainya.
·
Warna tidak hijau, biasanya
keputih-putihan atau kekuning-kuningan.
·
Tumbuh terus pada ujungnya, tetapi
umunya pertumbuhannya masih kalah jika dibanding dengan batang.
·
Bentuknya seringkali meruncing,
hingga lebih mudah untuk menembus tanah.
·
Akar bagi tumbuhan mempunya tugas
untuk:
·
Memperkuat berdirinya
tumbuhan
·
Untuk menyerap air dan zat-zat
makanan yang terlarut di dalam air.
·
Mengangkut air dan zat-zat makanan
tadi ke tempat-tempat pada tumbuh tumbuhan yang memerlukan.
·
Kadang-kdang sebagai temapt untuk
menimbun makanan.
·
Sebagai alat perkembang biayakan
vegetatif.
Pada
akar umumnya dapat dibedakan pada bagian-bagian berikut
·
Leher akar atau pangakal akar
(collum), yaitu bagian akar yang bersambung dengan pangkal batang.
·
Ujung akar (apex radicis) bagian
akar yang paling muda terdiri dari jaringan-jaringan yang aktif membelah.
·
Batang akar (corpus radicis) bagain
akar yang terdapat antara leher akar dan ujungnya.
·
Cabang-cabang akar (radix
leteralis) yaitu bagian-bagian akaar yang tak langsung bersamabung dengan
pangkal batang, tetapi keluar dari akar pokok, dan masing-masing dapat
megadakan percabangan lagi.
·
Serabut akar (fibrilia radicalis)
cabang-cabang akar yang halus dan berbentuk serabut.Rambut-rambut akar arau
bulu-bulu akar (pilus radicalis), yaitu bagian akar yang sesungguhnya hanyalah
merupakan penonjolan sel-sel kulit luar akar yang panjang.
·
Tundung akar (calyptra) yaitu
bagian akar yang letaknya paling ujung terdiri atas jaringan yang berguna untuk
melindungi ujung akar yang masih muda dan lemah.
Dari
bagian-bagian akar itu perlu dicatat, bahwa rambut-rambut akar merupakan bagian
yang sifatnya sementara, artinya umurnya pendek dan hanya terletak pada ujung
bagian akar saja. Jika akar bertambah panjang rambut-rambut akar akan yang
palin jauh akan mati, tetapi dekat dengan ujung akar akan diganti dengan yang
baru.
Tudung akar sebagai pelindung ujung
akr dalam menembus tanah merupakan bagian atas yang pinggirnya selalu aus dan
dari dalam bagian yang aus diganti pula yang dengan yang baru, Sewaktu tumbuhan
masih kecil yaitu membentuk lembaga di dalam biji calon akar itu sudah ada dan
disebut akar lembaga (radicula). Pada perkembangan selanjutnya kalau biji mulai
berkecambah sampai menjadi tumbuhan dewasa, akar lembaga dapat diperlihatkan
perkembangan yang berbeda hingga pada tumbuhan lazimnya di bedakan dua macam
sistem perakaran.
a. Sistem akar tunggang, jika
lembaga tumbuhan terus menjadi akar pokok yang bercaban-
cabang mejadi akar-akar yang lebih kecil. Akar
pokok yang berasal dari akar lembaga di sebut akar tunggang (radix primaria).
Susunan akar demikian ini bisa terdapat pada tumbuhan biji belah
(Dicotyledoneae) dan tumbuhan biji telanjang (Gymnospermae).
b. Sistem akar serabut, yaitu jika
akar lembaga dalam perkembangan selajutnya mati atau kemudian di susun oleh
akar yang kurnag lebih ukuranya pun sama. Akar-akar ini karena bukan berasal
dari calon akar yang asli dari akar liar bentuknya serabut oleh karena itu
dinamakan akar serabut (radix adventicia).
Baik pada sistem akar tunggang
maupun pada sistem akar serabut masing-masing akar dapat bercabang-cabang untuk
memperluas di bidang penyerapan dan untuk memperkuat berdirnya batang tumbuhan.
Selanjutny aperlu di ingat bahawa akaar tunggang hnya kita jumoai kalau
tumbuhan ditanam dari biji. Walaupun dari golongan belah (Dicotyledoneae),
suatu tumbuhan tak akan mempunya akar tunggang jika tidak di tanam dari
bijim, seperti misalnya berbagai jenis tanaman budidaya banyak yang di cangkok
ataupun di stek.
Melihat percabangan dan bentuknya
akar tunggang dapat di bedakan dalam :
a. Akar tunggang tidak bercabang
atau seidikit bercabang dan jika ada cabang-cabangnya biasanya terdiri atas
akar-akar yang halus atau akar serabut. Akar tunggang yang bersifat demikian
seringkali berhubungan dengan fungsinya sebagai tempat penimbunan makanan lalu
mempunyai bentuk istimewa. Misalnya :
ü
Berbentuk sebagai tombak (fusiformis) pangkalnya besar merunciing ke ujung
dengan serabut-serabut akar sebagai percabnagan biasanya menjadi tempat
penimbuanan makanan. Misalnya akar lobak (Raphanus sativus L.) wortel (Daucus
carota l.) berdasarkan bentuk ini dinamakan pula akar tombak atau akar pena.
ü
Berbentuk gangsing (napiformis) pangkal akarnya besar mebulat akar-akar serabut
sebagai cabang hnya pada ujung yang sempit meruncing seperti terdapat pada
bengkuang (Parchyrrhius erosus Urb.) dan biet (Beta vulgaris L.)
ü
Berbentuk benang (filiformis) jika akar tunggang kecil panjang seperti akar serabut
saja dan juga sedikit sekali bercabang, misalnya pada kratok (Phaseolus
lunastus L.)
b. Akar tunggang yang bercabang
(ramosus). Akar tunggang ini berbentuk kerucut panjang, tumbuh lurus ke bawah,
bercabang-cabang banyak dan cabang-cabangnya bercabang lagi, sehinga dapat
memberi kekuatan yang lebih besar kepada batang dan juga memberi kekuatan yang
besar kepada batang dan juga daerah perakaran menjadi luas, sehinga dapat
menyerap air dan zat-zat makanan lebih banyak.
Mengenal akar-akar pada sistemakar serabut
dapat di kemukakan hal-hal seperti berikut :
a. Akar yang menyusun akar serabut
kecil-kecil berbnetuk benang, misalnya pada tanaman padi (Oryza sativa L.)
b. Akar-akar serabut kaku keras dan
cukup besar seperti tambnag mislnya pada pohon kelapa (Cocos nucifera L.)
c. Akar serabut besar-besar, hampir
sebesar lengan masing-masing tidak banyak meperhatikan percabangan misalnya
pandan (Pandanus tectorius.)
Berhubung dengan cara-cara hidup
yang harus di sesuaikan dengan keadaan-keadaan tertentu pada berbagai jenis
tumbuhan kita dapati akar-akar yang mempunyai sifat dan tugas khusus misalnya :
a. Akar udara atau akar gantung
(radix aereus). Akar ini keluar dari bagian-bagian di dalam tanah menggantung
di udara dan tumbuh ke arah tanah. Bergantung pada tingginya tempat permukaan
keluarnya akar gantung dapat keluar sampai 30 m. Selama masih menggantung akar
ini hanya dapat menolong menyerap air dan gas dari udara.
b. Akar penggerek atau akar
penghisap (haustrium) yaitu akar-akar yang terdapat pada tumbuhan yang hidup
sebagai parasit dan berguna untuk menyerap air maupun zat makanan dari inangnya
seperti kita dapati pada pohon benalu.
c. Akar pelekat (radix adligans),
akar-aar yang keluar dari buku-buku batang tumbuhan memanjat dan berguan unntuk
menempel pada penunjangnya saja. Misalnya pada lada (Piper ningrum L.) sirih
(Piper betle L.)
d. Akar pembelit (cirrhus
radicalis) juga memanjat tetapi dengan memeluk penunjangnya. Misalnya pada
panili (Vanila palnifolia Andr.)
e. Akar nafas (pneumatophora),
yaitu cabang-cabang akar yang tumbuh tegak lurus ke atas hingga muncuk dari
permukaan tanah atau tempat tumbuhnya tumbuhan.
f. Akar tunjang, yaitu akar-akar
yang tumbuh dari bagian bawah batang ke segala arah dan seakan-akan menunjang
batang ini jangan sampai rebah, oleh sebab itu akar ini sering di sebut sebagai
akar egrang.
g. Akar lutut, yaitu akar tumbuhan
atau lebih tepat jika di katakan bagian akar yang tumbuh ke atas kemudian
membentuk gambaran seperti lutut yang di bengkokan.
h. Akar banir, yaitu akar berbentuk
seperti papan-papan yang di letakan miring untuk memperoleh berdirinya batang
pohon yang tingi besar. Misalnya pada sukun (Artocarpus communis G Forst.)
B. Bagian-Bagian Lain Pada Tubuh
Tumbuhan Metamorfosis Akar
Kita ketahui bersama, bagian pokok dari
tumbuhan itu hanya ada tiga pokok saja, yaitu akar, batang dan daun. Sedangtkan
bagian-bagian lain dari itu hanyalah penjelma salah satu di antara ketiga
bagian poko itu, boleh jadi bagian tumbuhan yang kita beri nama tersendiri
sesungguhnya hanyalah calon atau bakal bagian pokok tersebut atau dengan kata
lain “In satatu nascendi”
Di antara berbagai macama bagain tumbuhan yang
sering kita jumpai, yang tidak jelas berupa batang, akar atau daun ialah :
a. Rimpang (Rhizoma)
Rimpang sesungguhnya adalah batang
beserta daun yang terdapat didalam tanah, tumbuh bercabang-cabang dan tumbuh
mendatar.
b. Umbi (tuber)
Umbi pun biasanya merupakan suatu
badan yang membengkak, bangun bulat seperti kerucut atau tidak beraturan, merukan
tempat penimbunan makanan, dapat pula merupakan penjelmaan batang atau akar,
oleh sebab itu umbi di bedakan menjadi dua macam yaitu :
ü
Umbi batang (tuber coulogenium) kalau umbi ini merupakan penjelmaan dari batang
ü
Umbi akar (tuber rhizogenum), merupakan metamorfosis akar
Umbi batang umumnya tidak memiliki
sisa-sisa daun atau penjelmaannya, oleh karena itu seringkali permukaannya
tampak licin, buku-buku batang dan ruasnya tidak terlihat.
Umbi akar adalah umbi yang
merupakan penjelmaan akar, dan akrena akar tidak pernah mempunyai daun, umbi
yang berasal dari dasarnya selalu masuk dalam umbi telanjang. Melihat akar yang
mana yang mengalami metamorfosis menjadi umbi itu, maka umbi akar dapat
merupakan penjelmaan :
ü
Akar tunggang, misalnya umbi akar pada lobak (Raphanus sativus L.) bangkuang
(Pachyrrhizus erosus Urb.)
ü
Akar serbut, misalanya umbi akar pada umbi kayu (Manihot utilissima Pohl.)
dahlia (Dahlia cariabilis Desf.)
Umbi akar tak tumbuh mungkin
dijadikan alat perkembangan seperti umbi batang. Kalau dari umbi dahlia dapat
tumbuh tumbuhan baru itu hanya mungkinn jika umbi ini disertai sebagian pangkal
batang dan dari pangkal batang inilah tumbuh tunas yang menjadi tumbuhan baru.
c. Alat pembelit atau sulur
(cirrhus)
Yang dinamakan alat-alat pemebelit
adalah bagaian-bagian tumbuhan yang biasanya menyerupai spriral dan berguna
untuk membelit benda-benda yang di sentuhnya, yaitu untuk berpegangan pada
waktu tumbuhan ini berusaha mendapatkan penunjang untuk dapat naik ke atas.
Maka alat itu hanya kita jumpai pada tumbuhan memanjat saja.
Alat-alat ini pada hakekatnya juga
merupakan penjelmaan salah satu diantara ke tiga bagain pokok tumbuhan.
Biasanya merupakan metamorfosis dahan, daun atau merupakn metamorfosis akar
ü
Akar pembelit, yaitu akar yang berubah menajadi suatu alat pembelit seperti
misalnya pada panili (Vanila plannifollia)
d. Piala (ascidium) dan gelembung
(utriculus)
Beberapa jenis tumbuhan
memperlihatkan alat-alat yang bentuknya dapat menyerupai piala atau gelembung.
Alat-alat tersebut biasanya meruapak metamorfosis daun atau sebagian daun.
e. Duri (spina)
Disamping bermacam-macam ata
tersebut di atas yang umumnya merupak metamorfosis bagain-bagian pokok
tumbuhan, masih harus kita sebut duri-duri yang sering kita jumoai pada
berbagai jenis tumbuhan. Berdasarkan aslnya duri dapat dibedakan menajadi.
ü
Duri dahan (spina caulogenum), jika
meruapakn penjelmaan cabang atau dahan, misalanya bogenvil (Bougainvillea
spectabilis Willd) bagian tengah terdiri atas kayu yang bersambung dengan kayu
bagian batang.
ü
Duri daun (spina phyllogenum)
yaituduri yang berasal dari metamorfosis dari daun seperti terdapat pada kaktus
(Cactus) bahwasanya duri bersala dari daun, dapat terlihat dari adanya kuncup
dibagain ketiaknya.
ü
Duri akar (spina rhizogenum) yaitu akar-akar
yang menjadi kersa dan mempunnya ujung-ujung yang tajam, misalnya pada gembili
(Dioscorea aculeta. L.)
f. Alat-alat tambahan (organa
accessoria)
Permuakaan tubuh tumbuhan atau
bagian-bagianya tidak selalu licin, tetapi permukaan tadi dapat memperlihatkan
benjolan-benjolan atau penonjolan yang sangat beraneka ragam. Alat-alat ini
bukanlah penjelmaan dari bagian-bagian pokok dari tumbuhan, oleh sebab itu
dinamakn sebagai alat-alat pembantu.
Bergatung pada susunan dalamnya,
alat-alat pembantu ini dapat di bedakan dalam tiga golongan yaitu :
ü
Papilia (papiliae) yaitu
penonjolan-penonjolan pada permuakaan suatu alat yang hnaya merupakn pada
dinding sel yang sebelah luar.
ü
Rambut-rambut atau trikoma
(trichoma) yaitu alat-alat tambahan yang berupa rambut-rambut atau sisik-sisik
yang pada pembentukanya hanya terdapat pada kulit bagian luar saja.
ü
Emergensia (emergentia) yaitu
alat-alat tambahan yang tidak hanya tersusun atas bagian-bagian kulit luar akan
tetapi bagain yang lebih dakam dari pada kulit luar tersebut juga ikut
mengambil bagian dalam pembentukanya.
Alat-alat tambahan bagi tumbuhan
dapat mempunyai fungsi-fungsi yang berbeda, antara lain :
ü
Sebagai pelindung terhadap gangguan
binatang, yaitu yang berupa duri, rambut-rambut gatal.
ü
Sebagai pelindung terhdap
kekeringan, penguapan air yang terlalu besar, misalnya pada rambut-rambut
kaktus.
ü
Sebagai alat pembantu penyerapan
air dan zat-zat makanan yaitu bulu-bulu akar.
ü
Sebagai alat untuk pemancaran
(dispersal) biji, misalnya rambut-rambut pada biji kapas.
ü
Sebagai alat untuk pernafasan.
II.
MORFOLOGI
BATANG
Batang merupakan bagian tubuh
tumbuhan yang amat penting bagi tumbuhan yang berada di atas permukaan
tanah.Mengingat tempat dan kedudukannya bagi tubuh tumbuhan, batang dapat
disamakan dengan sumbu tubuh tumbuhan.Oleh karena itu untuk mempertahankan fungsinya,
batang melakukan berbagai adaptasi terhadap lingkungan dimana tumbuhan tersebut
tumbuh.Adaptasi setiap tumbuhan berbeda-beda tergantung kebutuhan dari tumbuhan
tersebut.Modifikasi batang merupakan salah satu jalan tubuh tumbuhan dalam
melakukan adaptasi, artinya adaptasi dapat dilakukan tumbuhan dengan melakukan
modifikasi bagian tubuh tumbuhan, termasuk batang. Dalam
makalah ini akan dijelaskan berbagai bentuk adaptasi dan modifikasi yang
dilakukan batang dalam mempertahankan hidup tumbuhan.
Sifat-sifat
batang
* umumnya berbentuk panjang bulat seperti silinder atau dapat pula mempunyai bentuk lain.
* terdiri atas ruas-ruas yang masing-masing dibatasi buku-buku dan pada buku-buku inilah terdapat daun.
* biasanya tumbuhnya ke atas.
* ujungnya selalu bertambah panjang.
* mengadakan percabangan.
* umumnya tidak berwarna hijau kecuali tumbuhan yang umurnya pendek.
* umumnya berbentuk panjang bulat seperti silinder atau dapat pula mempunyai bentuk lain.
* terdiri atas ruas-ruas yang masing-masing dibatasi buku-buku dan pada buku-buku inilah terdapat daun.
* biasanya tumbuhnya ke atas.
* ujungnya selalu bertambah panjang.
* mengadakan percabangan.
* umumnya tidak berwarna hijau kecuali tumbuhan yang umurnya pendek.
Fungsi
batang :
* Mendukung bagian-bagian tumbuhan seperti daun, bunga, dan buah.
* Dengan percabanganya memperluas bidang asimilasi.
* Sebagai jalan pengangkutan air dan zat-zat makanan dari bawah ke atas dan sebagai jalan pengangkutan hasil-hasil asimilasi dari atas ke bawah.
* Menjadi tempat penimbunan zat-zat asimilasi makanan cadangan.
* Mendukung bagian-bagian tumbuhan seperti daun, bunga, dan buah.
* Dengan percabanganya memperluas bidang asimilasi.
* Sebagai jalan pengangkutan air dan zat-zat makanan dari bawah ke atas dan sebagai jalan pengangkutan hasil-hasil asimilasi dari atas ke bawah.
* Menjadi tempat penimbunan zat-zat asimilasi makanan cadangan.
Tumbuhan Yang Tidak Berbatang (Planta Acaulis)
Batang tumbuhan ini amat pendek, semua daunnya seakan-akan keluar dari bagian atas akarnya dan tersusun rapat sehingga batangnya tidak tampak.
Contoh : lobak (Raphanus sativus L.).
Tumbuhan Yang Jelas Berbatang
* Batang basah (herbaceus).Contohnya batang bayam (Amaranthus spinosus L.)
* Batang berkayu (lignosus). Contohnya batang mangga (Mangifera indica L.)
* Batang rumput (calmus). Contohnya batang padi (Oryza sativa L.)
* Batang mendong (calamus). Contohnya pada batang mendong (Fimbristylis globulosa Kunth).
Bentuk Batang
* Bulat (teres). Contohnya bambu (Bambusa sp)
* Bersegi (angularis)
- Bangun segitiga (tringularis) contohnya batang teki (Cyperus rotundus)
- Segi empat (quadrangularis), contohnya pada batang markisah (Passiflora qudadrangularis L.), iler (Coleus scutellarioides Benth).
* Pipih
- filokladia contohnya pada Muehlenbeckia platyclada Meissn.),
- kladodia contohnya kaktus (Opuntia vulgaris Mill.).
Dilihat permukaanya, batang tumbuh-tumbuhan juga memperlihatkan sifat yang bermacam-macam seperti :
* Licin (leavis). Contoh Batang jagung (Zea mays L.).
* Berusuk (costatus). Contoh pada iler (Coleus scutellarioides Benth.),
* Beralur (sulcatus).Contohnya pada Cereus peruvianus (L). Haw.
* Bersayap (alatus) contohnya pada markisah (Passiflora quadrangularis L.)
* Berambut (pilosus) pada tembakau (Nicotiana tabacum L.)
* Berduri (spinosus) pada mawar (Rosa sp)
* Memperlihatkan bekas-bekas daun, misalnya pada papaya (Carica papaya L.)
* Memperlihatkan bekas-bekas daun penumpu , misalnya pada keluwih (Artocarpus communis Forst)
* Memperlihatkan banyak lentisel, misalnya pada sengon (Albizzia stipulata Boiv)
* Lepasnya kerak (bagian kulit batang yang mati) misalnya pada jambu biji (Psidium guajava L.).
Arah Tumbuh Batang
walaupun seperti telah dibahas sebelumnya bahwa batang umumnya tumbuh ke arah ke arah cahaya, meninggalkan tanah dan air, tetapi mengenai arahnya dapat memperlihatkan variasi dan bertalian dengan sifat ini dibedakan batang yang tumbuhnya :
walaupun seperti telah dibahas sebelumnya bahwa batang umumnya tumbuh ke arah ke arah cahaya, meninggalkan tanah dan air, tetapi mengenai arahnya dapat memperlihatkan variasi dan bertalian dengan sifat ini dibedakan batang yang tumbuhnya :
a. Tegak lurus (erectus), yaitu jika arahnya lurus ke atas,
misalnya papaya (Carica papaya L.),
b. Menggantung (dependens, pendulus), misalnya jenis Anggrek (Orchidaceae) dan Zebrina pendula Schnitzl.
c. Berbaring, misalnya pada semangka (Citrullus vulgaris Schrad.),
d. Menjalar atau merayap (repens), misalnya batang ubi jalar (Ipomoea batatas Poir.),
e. Serong ke atas/ condong (ascendens), misalnya pada batang kacang tanah (Arachis hypogaea L.),
f. Mengangguk (nutans) misalnya pada bunga matahari (Helianthus annuus L.),
g. Memanjat (scandens), tumbuh dengan menggunakan penunjang. Penunjang dapat berupa benda mati ataupun tumbuhan lain, dan pada waktu naik keatas batang menggunakan alat-alat khusus untuk "berpegangan" pada penunjangnya ini, misalnya dengan:
* akar pelekat, contohnya sirih (Piper betle L.),
* akar pembelit, misalnya panili (Vanilla planifolia Andr.),
* cabang pembelit, misalnya anggur (Vitis vinifera L.),
* daun pembelit misalnya kembang sungsang (Gloriosa superba L.),
h. Membelit (volubilis). Menurut arah melilitnya dibedakan lagi menjadi batang yang:
b. Menggantung (dependens, pendulus), misalnya jenis Anggrek (Orchidaceae) dan Zebrina pendula Schnitzl.
c. Berbaring, misalnya pada semangka (Citrullus vulgaris Schrad.),
d. Menjalar atau merayap (repens), misalnya batang ubi jalar (Ipomoea batatas Poir.),
e. Serong ke atas/ condong (ascendens), misalnya pada batang kacang tanah (Arachis hypogaea L.),
f. Mengangguk (nutans) misalnya pada bunga matahari (Helianthus annuus L.),
g. Memanjat (scandens), tumbuh dengan menggunakan penunjang. Penunjang dapat berupa benda mati ataupun tumbuhan lain, dan pada waktu naik keatas batang menggunakan alat-alat khusus untuk "berpegangan" pada penunjangnya ini, misalnya dengan:
* akar pelekat, contohnya sirih (Piper betle L.),
* akar pembelit, misalnya panili (Vanilla planifolia Andr.),
* cabang pembelit, misalnya anggur (Vitis vinifera L.),
* daun pembelit misalnya kembang sungsang (Gloriosa superba L.),
h. Membelit (volubilis). Menurut arah melilitnya dibedakan lagi menjadi batang yang:
*
Membelit ke kiri (sinistrorsum volubilis). Misalnya pada kembang telang
(Clitoria ternatea L.),
* Membelit ke kanan (dextrorsum volubilis).Contohnya gadung (Dioscorea hispida Dennst).
PERCABANGAN PADA BATANG
Cara percabangan ada bermacam-macam, biasanya dibedakan tiga macam cara percabangan, yaitu :
* Membelit ke kanan (dextrorsum volubilis).Contohnya gadung (Dioscorea hispida Dennst).
PERCABANGAN PADA BATANG
Cara percabangan ada bermacam-macam, biasanya dibedakan tiga macam cara percabangan, yaitu :
1. Monodial yaitu batang pokok selalu tampak jelas, karena lebih
besar dan lebih panjang daripada cabangnya, misalnya pada pohon cemara
(Casuarina equisetifolia L.),
2. Simpodial, batang pokok sukar dibedakan dengan cabangnya. Contohnya pada sawo manila (Achras zapota L.),
3. Menggarpu atau dikotom, yaitu cara percabangan yang batangnya setiap kali bercabang menjadi dua cabang yang sama besarnya. Misalnya pada paku andam (Gleichenia linearis).
2. Simpodial, batang pokok sukar dibedakan dengan cabangnya. Contohnya pada sawo manila (Achras zapota L.),
3. Menggarpu atau dikotom, yaitu cara percabangan yang batangnya setiap kali bercabang menjadi dua cabang yang sama besarnya. Misalnya pada paku andam (Gleichenia linearis).
1) Batang(Caulis)
salah satu organ tubuh yang
Juga seperti akar terdapat pada tumbuhan
Yang tergolong Cormopyta,
Umumnya batang merupakan bagian
Tumbuhan yang ada diatas tanah dan telah
Terbentuk sejak tumbuhan itu masih berupa
Embrio yang disebut batang lembaga.
Juga seperti akar terdapat pada tumbuhan
Yang tergolong Cormopyta,
Umumnya batang merupakan bagian
Tumbuhan yang ada diatas tanah dan telah
Terbentuk sejak tumbuhan itu masih berupa
Embrio yang disebut batang lembaga.
Bagian2 batang.
• Pangkal batang
• Hipokotil
• Epikotil
• Ujung batang
• Primordian daun
• Primordian cabang
Batang yang tak jelas terlihat
• Planta caulis
• Caudex
• rizhoma
Berdasarkan kandungan zat kayu(lignin)
• Batang lunak(herbaceus)
• Batang keras(lignosus)
Bardasarkan bentuk batangnya
1. Tares: batang berbentuk bulat misal: ceiba pentandra, carica papaya.
2. Angularis: batang yang berbentuk bersudut- sudut/bersegi-segi.
misalnya : eurphobia trigona, Sechium edule, solanum nigrum.
3. Discoideus:
batang yang terdapat pada Beberapa jenis cactaceae.
Struktur tumbuhan dan hewan
berkaitan dengan morfologi dan anatomi.Kata morfologi sendiri dipakai dalam
berbagai cabang ilmu.Secara harafiah, kata morfologi berarti morphos
(pengetahuan tentang bentuk).Pengertian morfologi secara luas dapat diartikan
sebagai ilmu yang mempelajari bentuk organisme, terutama hewan serta tumbuhan
serta mencakup bagian-bagiannya.Adapun morfologi tumbuhan terdiri atas bagian
tubuh (orhan) tumbuhan, yaitu akar, batang, daun, bunga, buah, dan biji. Kali
ini akan dibahas mengenai morfologi batang tumbuhan.
Pada umumnya, batang terletak
diatas permukaan tanah.Batang berperan dalam menyangga daun dan bunga.Salah
satu ciri batang adalah terdapatnya buku dan ruas.Buku merupakan tempat
keluarnya daun atau tunas, sedangkan ruas adalah jarak diantara dua buku.Batang
umumnya tidak berwarna hijau kecuali batang pada tanaman yang umurnya pendek
atau ketika batang amsih muda. Bila dipotong melintang, pada permukaan
batang tumbuhan akan terlihat:
#
Jaringan epidrmis
merupakan
jaringan terluar dari batang. Epidermis ini hanya tersusun atas 1 lapis sel
yang tersusun dengan sangat rapat sehingga tidak nampak ruang antar sel
#
Korteks
Korteks
terdiri atas parenkim dan kolenkim. Pada beberapa tumbuhan tertentu, terdapat
korteks yang hanya terdiri dari klorenkim (kolenkim yang memiliki kloroplas)
#
Endodermis
Endodermis
merupakan batas antara korteks dan silinder pusat
#
Silinder pusat
Di
dalam silinder pusat terdapat jaringan perisikel, empulur, dan pembuluh
angkut.Perisikel adalah bagian terluar dari silinder pusat. Sedangkan empulur
merupakan bagian terdalam dari silinder pusat
Berdasarkan
bentuknya, batang tumbuhan dibedakan menjadi tiga, yaitu:
#
Batang merumput
Batang
ini umumnya berbentuk ramping, berwarna hijau, agak lunak, memiliki ruas dan
rongga pada batangnya Contoh: batang padi, batang jagung, dan batang
tebu
#
Batang lunak
Tumbuhan
berbatang lunak mempunyai ciri batang yang terasa lunak dan berair Contoh:
batang bayam dan batang kaktus
#
Batang berkayu
Tumbuhan
dengan batang berkayu memiliki ciri: tinggi, keras, dan tebal Contoh:
Jati, akasia, dan mangga.